tulis saja, walau sedikit, apa saja..

Minggu, 24 April 2011

Yang Tercurahkan



Bersemailah dalam lara. Turutsertakan rintik tangismu bila itu dirasa perlu. Karena kami mengerti, begitupun Tuhan, bahwa kobarmu benar-benar ada. Maka teruskanlah. Teruslah menangis, karena tangis lebih berarti dari kucuran peluhmu kala dirasa hari ini tak sebaik hari yang terdahulu. Karena kami fasih memahami, menyerbu serentak ke dalam heningnya hatimu, dan merasa apa yang sedang dirasa hatimu. Mengertilah, kesakitanmu adalah kepunyaanku, dan kehilanganmu tak berarti apa-apa lagi bagi kami.

Tuhan. Ya, ini rencana Tuhanmu. Ikuti saja jalan kisah yang tengah dirangkaikanNya. Dan bila larutmu dalam kegalauan telah usai, intiplah mentari. Sedikit saja. Jangan lagi minilik pada sebingkai surat lusuh. Simpan ia dalam diam. Lumat masa lalumu dalam tegar. Karena bilamana sejatinya engkau tangguh, kuhaturkan tunduk atas kebesaranmu.

Dan bila kodrat telah sampai kepada perpisahan, maka kumuliakan jalanmu. Selamat jalan teman, rindu kami bersemayam pada pengakhiran.

*Teruntuk bagi mereka yang telah berusaha dan yang kubanggakan: Rahmat dan Endang.

0 komentar:

Posting Komentar

© TUL[!]S, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena