Minder? Sebuah kata yang agaknya akrab di telinga kita. Karena mungkin, hampir seluruh orang pernah ngerasainnya. Lebih-lebih bagi mereka yang sekarang masuk ke dalam kategori remaja. Minder temenan dengan orang kaya lah, minder sahabatan dengan si pinter atau mungkin minder karena punya pacar seorang yang populer.
Duh, hidup itu kalau kita bikin ribet, juga bakal ribet perjalanannya nanti. Just make simple your life guys! Because your life is you think about are. Berfikirlah, karena hidup itu sebuah perjalanan yang mulus atau tidaknya bergantung kepada diri kita sendiri, bergantung kepada apa yang telah kita perjuangkan. Kalau kita memiliki pola pikir yang serba kekhawatiran, kelak perjalanan hidup kita bakal berkelok-kelok, penuh guncangan, dan yang pasti selalu dihantui dengan rasa takut untuk tergelincir ke dalam sebuah jurang yang amat pekat.
Kita kembali ke tema pokok kita: MINDER. Hei sobat pembaca, coba deh kita kelola semua pikiran negatif yang kita miliki menjadi pikiran positif. Kadang kita merasa kondisi tubuh kita yang sedang lemah dan tak berdaya. Tapi coba sugestikan diri kita bahwa sebentar lagi, dengan kemauan dan tekad yang kuat bagai baja, tubuh kita bakal stabil dan pulih kembali. Sama seperti halnya tentang minder ini. Mungkin, bagi penulis, minder bisa disebabkan karena kita terlalu sering melihat ke atas. Atau dengan kata lain kita sering melihat suatu kondisi dimana kita berada terlalu jauh untuk meraihnya, atau bisa jadi kita sering melakukan suatu hal yang sebetulnya sangat sulit untuk kita lakukan. Contohnya, si A yang latar belakang ekonominya yang rendah mempunyai hobi jalan-jalan ke mall. Nah, apabila perihal ini diikuti dengan negative-thinking, si A cenderung bersifat kikuk bila nantinya ia tersadar bahwa ia tak mampu melakukan banyak hal dalam memuaskan hobinya tersebut. Bila dikumulatifkan nanti, bukan tidak mungkin si A memiliki rasa minder pada dirinya sendiri bila bergaul dengan kaum mapan.
Tapi tahukah kamu? Rasa minder sebenarnya bisa jadi sebuah alat yang teramat ampuh untuk kita dalam meraih suatu hal yang dimana posisi kita terlalu sulit untuk menggapainya atau bahkan untuk sekedar berdiri sejajar dengannya. Nah, untuk itu kelola dulu pikiran-pikiranmu menjadi perihal positif. Karena pikiran positif itu bagai sebuah mesin daur ulang yang dapat mengubah sampah dan sejenisnya atau dalam kasus ini pikiran negatif, menjadi sebuah produk yang dapat kita pergunakan untuk meraih apa yang tidak mungkin kita raih. Yuk kita praktikkan!
(cont.)
0 komentar:
Posting Komentar