
Wanita itu untuk dimenangi hatinya. Bukan tempat memohon pengertian darinya.
Wanita itu gemar menyembunyikan kalimat cinta. Namun begitulah wanita, punya banyak cara untuk memainkan teka-teki perasaannya.
Wanita, bila hati tak sedang cerah, ia sampaikan pada sebuah kalimat datar bperbunyi tawa.
Wanita dengan keburuksangkaannya, itulah isyarat dia tengah mencinta.
Wanita.
Setidaknya ada satu yang mulia, mengerti dan memahami maunya pria-pria. Tapi? Ia mudah jatuh dan mencinta. Gak baik, gak jadi mulia.
Setidaknya ada satu yang menyayangi dan bersungguh-sungguh kepada satu pria. Tapi? Pria-pria takkan kuasa bila dikekang maunya. Maaf, ku tak sedang berburuk hati.
Setidaknya ada lagi satu yang cantik jelita, berperangai baik dengan segala-gala kelebihkurangannya. Tapi? Cinta tak terdefenisikan kepada saling memberi dan menerima olehnya. Oh tidak, bersabar untuk saat ini menemui jalan buntunya.
Pulanglah.
Pulanglah kepada sang pemilik hatimu. Biarkan dan relakan ia memilih. Karena cinta, hanya dan mampu diiyakan dengan kita lebih banyak mendengar (menerima) dan menatap dalam-dalam (memberi).
0 komentar:
Posting Komentar