
Manusia diciptakan dengan satu mulut dan dua telinga. Itu karena manusia didaulat untuk lebih banyak mendengar daripada berbicara.
Kenapa manusia dituntut untuk lebih banyak mendengar daripada berbicara?
Karena mulutmu harimaumu!
Perlu dicamkan, terkadang manusia menganggap dirinya sebagai sebentuk ciptaan Tuhan yang paling mendekati sempurna, itu bila dibandingkan dengan ciptaan-ciptaan Tuhan lainnya. Karena itu, sehingga ia menjadi lupa diri, bahwa manusia itu ialah sehina-hinanya ciptaan Tuhan. Bayangkan, cukup dengan satu mulut saja, seorang manusia dapat mencederai orang lain. Itu baru lewat perkataan. Belum lagi sesuatu lain hal yang dilakukan oleh alat indra yang lain. Lengkap sudah, menjadikan manusia sebagai ciptaan yang terkutuk!
Saya merindukan etika berkomunikasi yang baik. Hendaknya manusia berpikir dua kali dalam mengeluarkan pernyataan. Apa manusia kurang peka tehadap kekhawatiran kalau seandainya yang disampaikannya itu dapat melukai perasaan orang lain? Hum, terus gunanya otak dan hati nurani apa dong?
Lagi-lagi saya membenarkan, orang pintar belum tentu benar-benar “pintar”. Kebanyakan hanya sebatas cerdas, namun tidak memiliki hati nan luas. Bila disuruh, saya tentu lebih memilih untuk menjadi seseorang yang berhati luas.
Bila sedang terjadi debat kusir, lebih-lebih kesannya sedang memojokkan suatu pihak, terus dari pihak penyerang beramai-ramai melontarkan kalimat-kalimat “cerdas” namun tak beresensi yang merujuk kepada hati yang “luas”. Sering saya amati, di banyak perdebatan, dan mereka yang berdebat tentang suatu kepentingan, ialah mereka-mereka yang memang qualified (read: pintar). Mereka cenderung berlomba-lomba dalam menyampaikan argument kepada pihak yang dikucilkan, lalu berputar-putar pada sebuah pernyataan yang seragam, namun minim solusi yang konkrit! Akhirnya saya meragu dan menyimpulkan sebuah tanda tanya, apa iya motivasi “mereka-mereka” ini demi mewakili keresahan hati yang ada atau hanya sebagai sebuah sandiwara demi pencapaian sebuah pencitraan?
Rahayu, follow sukses di urutan #3, ditunggu re-follownya di http://wilwatiktamadani.blogspot.com. Thanks.
BalasHapus