tulis saja, walau sedikit, apa saja..

Sabtu, 12 November 2011

Santai Kayak di Pantai


Kalau disuruh milih, antara pantai dan pegunungan, gue lebih milih pantai tentunya. Ups, jangan dikesankan the vantai as a female and the gunung as a male ya! It is a just my choice (maaf belepotan). Gue suka air, dalamannya lebih-lebih (dalaman adalah underwater, saudara-saudara). Walau monoton, gue lebih suka perjalanan laut ketimbang melalui darat dan udara. Karenanya gue jadi suka dengan film Titanic dan lalu mengidam-idamkan suatu saat nanti bisa ikutan pesiar dari ujung ke ujung dunia. Mampir ke Bali, Paris, Venezia, Yunani, Swiss, Aussie and many more! Pernah suatu kali gue melakukan perjalanan laut, nyebrang dari Jawa ke Sumatera, terus ngelihat entah binatang apa itu yang nongol-nongol di permukaan, apa itu paus, hiu, lumba-lumba atau malah kecebong raksasa, tapi rasanya pemandangan itu sungguh-sungguh menakjubkan, jarang-jarang gue lihat soalnya.

Gue suka pantai. Jadilah pantai sebagai tempat favorit hang out gue selama di Jakarta. Untuk di Jakarta sendiri, sepengetahuan gue sih ya, sepertinya gak ada tuh pantai yang gak dikomersilkan. Ada sih lokasi-lokasi tertentu buat ngelihat sejauh-jauhnya laut di daerah Jakarta dengan cara grates alias free HTM! Kalau gak di perumahan-perumahan real estate di pinggiran ibukota semacam di kompleks lokasi apartemen Regatta (kalau gak salah) yang ada di kawasan Pantai Mutiara sana hingga di pelabuhan-pelabuhan kecil semacam Muara Baru, kawan-kawan. Nah, kalau yang di kawasan Pantai Mutiara sana, menurut pengalaman gue, kita yang bukan penghuni kompleks hunian ekslusif tersebut gak diizinin buat berekreasi disana. Tapi jangan khawatir, karena di dalam kompleks ini terdapat beberapa buah kafe yang menghadap ke laut lepas. Salah satunya yakni Kafe Jetski. Suasananya romantis to the max! Menu yang ditawarkan juga banyak dan enak, sementara untuk harga masih cukup terjangkau. Cocok deh sebagai referensi destinasi ngedating anda bareng si doski.

Nah, lain lagi kalau untuk di kawasan Pantai Muara Baru. Suasananya mirip-mirip dengan Muara Angke sih. Sama-sama sebagai pelabuhan kecil, dan disana juga terdapat tempat pelelangan ikan gitu. Tapi di Muara Baru ini keadaannya jauh lebih bersih dan luas dibandingkan dengan Muara Angke sana, sehingga lumayan nyaman bagi kita untuk sekedar melepas lelah dengan melihat-lihat pemandangan laut barang sebentar. Disini gak ada larangan sama sekali bagi kita untuk berkunjung, gak kayak di kawasan Pantai Mutiara sana. Ada beberapa kafe juga yang tersedia disini, semacam warung-warung tenda pecel lele dan sebangsanya lah (hahahahaha). Jadinya disini itu sepertinya sebagai tempat pelarian muda-mudi pinggiran ibukota untuk berekreasi bila tak punya uang namun hasrat ingin bercintanya masih tetap bergelora (tsah!). Terus disini juga banyak orang-orang yang mancing hlo. Berjejer dari ujung ke ujung dermaga!

Kalau kita bandingin dari segi kualitas viewnya antara Ancol, sebagai lokasi pantai yang dikomersilkan satu-satunya di daerah ibukota, dengan kawasan Pantai Mutiara sana dan juga Muara Baru, maka yang menempati posisi juara jelaslah Ancol. Ancol, dengan segala kelengkapan fasilitas yang tersedia disana, memang lebih menarik pengunjung, namun mesti berbayar untuk dapat menikmatinya. Sementara yang menempati posisi kedua ialah kawasan Pantai Mutiara. Yap, secara ini kawasan elite, bung! Bersih dan tenang, itu kesan pertama yang gue tangkap at the first time. Sekalinya gue kesana, gue langsung memberontak jadi pengen suatu saat nanti punya rumah di pinggiran pantai (amin). Dan yang berada di peringkat terakhir ialah kawasan Pantai Muara Baru. Walau tak seindah kedua pesaingnya itu, tapi cukuplah untuk sekedar berganti suasana dengan budget nol!

Berikut sedikit petikan gambar dari ketiga kawasan tersebut.


at Pantai Muara Baru


at kawasan Pantai Mutiara, pas ngerayain ultahnya si doski. J


at kompleks Ancol

0 komentar:

Posting Komentar

© TUL[!]S, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena