Hi. I just take some rest away from the world. I comebaaaack. Hey hoooouuuww..
--
Oke, kali ini gue pengen share sedikit tentang perjalanan gue pas ke Bandung tempo hari. Here we gooooo!
Jadi, ujug-ujug gue dan my “partner of crime” a.k.a bini gue, punya hajatan buat ngehedon ke tempat-tempat baru gitu. Ada dua opsi awalnya, Jogja dan Bandung. Nah, karena berbagai hal pada saat itu, jadilah kita pilih Bandung untuk bersenang-senang. Kalau gak salah gue sih, hari Jumat malamnya kita cabut pakek kereta Argo Parahyangan kelas eksekutif. Saran aja, kalau mau ke Bandung pas weekend, buat reservasi tiket kereta mending dilakukan maksimal H-1 keberangkatan. Jadi besar harapan buat kita bisa dapetin tiket kereta yang kelas bisnis (*buat yang kere :p) yang mana harganya jauh lebih murah. FYI, untuk harga tiket kereta Argo Parahyangan yang kelas eksekutifnya dipatok seharga Rp. 75.000. Sementara untuk yang kelas bisnisnya cuma dipasang harga Rp. 35.000 (*kalau gak salah). Karena waktu itu kita beli tiketnya di Jumat siang, makanya kita gak kebagian yang kelas bisnis. Mau gak mau dan gak mau dibikin ribet lagi, yang kelas eksekutifpun kita embat juga saat itu. Kira-kira jam 7an malam gitu kereta yang dinantipun nyampe di Stasiun Jatinegara. Kita berangkat!
Nyampe di Bandung udah jam 10 lewat 20 menitan gitu lah. Dingin bray! Keluar stasiun, langsung nyari transportasi buat nganterin kita ke penginapan. Setelah nanya sana-sini ke tukang ojeg dan tukang becak, jadilah kita berdua sepakat buat nginap di Penginapan Arimbi 3, lokasinya persis berada di belakang stasiun. Kita dianterin sama si mang becak, terus bayar 15k, secara kalau jalan kaki dari pintu/gerbang bagian depan stasiun juga lumayan jauh, karena jalannya mesti mutar bung! Dan akhirnya nyampe juga di penginapan.
Di penginapan ini rate-nya ada yang 75k/malam, udah sama toilet di dalam kok. Tapi ya begitulah keadaannya, rada kumuh. Kalau untuk numpang istirahat doang sih tetap worthed lah sama tarifnya yang bikin kantong gak jebol.
First day, kita mutusin buat nyari rentalan sepeda motor buat kita pakai sebagai alat transportasi kita selama berlibur di Bandung. Secara, kalau udah weekend, Bandung puaasstiii macet! Jadi kalau makek sepeda motor kan jalan-jalannya jadi lebih enak dan gampang, terus terhindar dari macet, waktu kita juga jadi lebih efisien dan gak tua di jalan kalau mesti naik angkot ini-itu. Sebenarnya sih untuk rental sepeda motor sendiri kisaran harga/24 jamnya itu sekitar 60k-75k. Tapi lagi-lagi karena kami tidak memesan dari jauh-jauh hari, jadilah dapat sepeda motor dengan harga rentalan 80k/24 jam (*terpaksa).
Udah dapat sepeda motornya, kita langsung tancap gas. Tujuan pertama kita itu ke daerah Lembang dan sekitarnya. Nyampe di Tangkuban Perahu, Masya Allah banget dinginnya, kebangetan deh! Lanjut sesi foto-foto disana, terus cabut. Pas perjalanan balik, waktu itu udah mau maghrib, kita sempat-sempatin mampir ke Boscha. Nyampe sana, foto-foto lagi. Selesai. Terus balik deh ke penginapan. Untuk yang pengen gonta-ganti suasana, jenuh sama rutinitas, daerah Lembang dan sekitarnya emang oke punya deh!
Di malam yang kedua ini kita nginap di Penginapan Arimbi Baru, jaraknya sekitar 100 meter dari Penginapan Arimbi 3. Rencananya sih kita pengen nyoba nginap di daerah Dago sana, tapi apa daya, ini pas weekend, dan seluruh penginapan dengan rate yang cocok dengan kantong kita yang dijadiin target pada saat itu pada penuh semua. Wow! Alhasil, nomadennya cuma seupil doang. Disini, untuk kamar yang punya toilet di dalam dibanderol seharga 80k/malam. Dari segi kualitas dengan tarif yang tidak jauh berbeda, Penginapan Arimbi Baru jelas lebih unggul.
Second day, pagi-pagi banget kita udah tancap ke Gasibu. Nyari-nyari sarapan plus cuci mata. Lihat Gedung Sate (*deket-deketan dengan lapangan Gasibu kok). Berlanjut di siang harinya kita berangkat menuju daerah Dago Pakar dan sekitarnya sana. Destinasi kita yaitu Taman Hutan Raya Juanda. Jadi disini kita bisa trekking di dalam hutannya itu. Rute-rutenya menuju ke beberapa goa (Goa Belanda dan Goa Jepang) dan air terjun yang semuanya masih terletak di dalam satu kompleks. Jarak terjauh yang mesti ditempuh ialah lokasi Air Terjun Omas (*kalau gak salah). Jaraknya 5 km bray! Ga mesti jalan kaki, makek motor kesana juga bisa kok. Enaknya disana juga tersedia tukang ojeg buat yang gak punya motor (*jadi jangan khawatir). Tapi ya siap-siapin diri aja, soalnya jalannya jelek mampus! Kasihan motornya kalau menurut gue. Tapi ya berhubung ini motor cuma rentalan ya kita sikat aja (:devil). Disini kita bisa melototin nyemot alias monyet liar yang lagi asyik bercengkrama sana-sini seeeeepuas-puasnya. Selese foto-foto di air terjunnya, kita balik. Pemandangan selama perjalanan ke daerah Dago Pakar maupun ke daerah Lembang suasananya hampir-hampir mirip. Sama-sama menakjubkan keduanya. Puas deh pokoknya mandangin alam selama disana. Jadi betah. Masih di hari kedua, kita sempat keliling-keliling di daerah Cihampelas-Dago-Asia Afrika.
For the end, sore di hari yang sama, kita kembali ke Jakarta. Menumpang Travel Cipaganti yang bertarif 70k/orang. Overall, walau kantong jebol juga ujung-ujungnya, experience yang kita dapetin disana sebanding deh. Berikut sedikit oleh-oleh dokumentasinya.
kakak cakep2 disini
BalasHapuscihiiyy :D
ah, malu ah. digodain sama si cantik. :pipi memerah
BalasHapus