Menurut saya, perencanaan keuangan (financial planning) merupakan suatu
kebutuhan mutlak bagi setiap orang dalam rangka mengimbangi kas pemasukan dan
pengeluaran mereka. Tidak banyak dari kita yang mampu memanage keuangannya dengan baik. Sebagian besar orang hanya mengerti
dan menyadari sepenuhnya mengenai penggunaan dari seluruh total penghasilannya,
namun tidak mampu mengatur pengeluarannya tersebut.
Pada saat orang-orang menerima bayaran,
gaji, upah dan lain sejenisnya di tanggal-tanggal tertentu, untuk seminggu
hingga dua minggu ke depan dari tanggal tersebut, dapat saya pastikan seluruh
kelompok para pekerja yang menerima upah ini masih berada di zona aman–dari
segi finacial. Tapi fase
mengkhawatirkan akan mulai mereka rasakan ketika beranjak di minggu ke tiga dan
ke empat. Orang-orang yang tak cakap dalam mengatur keuangan akan terseok-seok
di penghujung bulan. Namun hal yang berbeda akan ditunjukkan bagi mereka yang
mampu menjalankan financial planning
yang matang dan terencana.
Mengapa hal tersebut dapat terjadi?
Sekarang perhatikan sebuah contoh dalam ilustrasi berikut.
Umpamakan ada dua orang pegawai. Pegawai
yang pertama bernama Andi, dia seorang pengelola keuangan yang buruk. Pegawai
yang lainnya adalah Dika, seorang good
financial planner. Keduanya sama-sama menerima gaji di tanggal 1 di setiap
bulannya, dengan besaran yang sama pula.
Andi tidak memiliki sebuah sistem
perencanaan apa-apa terhadap uang yang diperoleh dari gajinya tersebut. Yang ia
tahu hanya menerima gaji, lalu menggunakannya. Sedikit demi sedikit ia pakai
uang tersebut, sehelai demi sehelai lembaran uangnya pun pergi meninggalkan isi
dompetnya. Otaknya terus-menerus memanipulasi dirinya. Selama saldo di
rekeningnya masih ada, selama isi di dompetnya masih ada, selalu saja ada
hal-hal yang tidak penting menjadi penting untuk dibeli. Hal ini lah yang
menyebabkan orang-orang macam si Andi ini membenci tanggal-tanggal “tua”.
Mereka tidak memiliki cukup uang untuk bertahan hingga akhir bulan.
Hal yang berbeda ditunjukkan oleh Dika. Baik
di awal hingga di penghujung bulan, ia sama sekali tidak memiliki kendala di
bidang keuangan. Seluruh kebutuhannya tercukupi. Bahkan dengan penghasilannya
tersebut ia masih memiliki sebuah tabungan. Hal ini terjadi karena ia mampu
memanajemen penghasilannya tersebut dengan baik. Dan sebenarnya, ada banyak
trik yang bisa kita gunakan dalam financial
planning ini. Insya Allah, di tulisan berikutnya akan saya bahas.
Dan sebelum kita melangkah lebih jauh
lagi membahas seputar financial planning
ini, berikut akan saya berikan beberapa prinsip yang bisa dijiwai maknanya.
Pertama:
Sejatinya,
total pemasukan itu lebih besar daripada total pengeluaran. Dan itu wajib.
Ke dua:
Ada
macam-macam kebutuhan yang mesti dipenuhi. Urut-urutannya ialah: primer,
sekunder, tersier. Prioritaskan terlebih dahulu urutan yang awal.
Ke tiga:
Bila
naluri yang diikuti, jumlah penghasilan yang unlimited pun tak akan pernah ada
cukupnya.
Salam.
0 komentar:
Posting Komentar